top of page
Writer's pictureIlmu Keuangan

Analisis Vertikal: Memperdalam Laporan Keuangan | Download Template Excel Laporan Neraca

Updated: May 10, 2023





Laporan keuangan merupakan salah satu alat penting untuk memahami kinerja suatu perusahaan. Namun, hanya dengan melihat laporan keuangan saja belum cukup untuk mendapatkan gambaran yang lengkap tentang kondisi keuangan perusahaan. Dalam hal ini, analisis vertikal menjadi salah satu teknik analisis yang berguna untuk memperdalam laporan keuangan.


Analisis vertikal adalah suatu metode analisis yang digunakan untuk mengukur proporsi tiap-tiap unsur dalam laporan keuangan suatu perusahaan. Teknik ini membandingkan setiap unsur dalam laporan keuangan dengan jumlah total dalam satu periode, sehingga dapat dilihat perbandingan proporsional antar elemen dalam laporan keuangan. Dengan analisis ini, dapat dilihat sejauh mana setiap unsur dalam laporan keuangan berkontribusi terhadap kinerja keuangan perusahaan secara keseluruhan.


Manfaat dari analisis vertikal dalam laporan keuangan sangatlah penting, karena dapat membantu para pengambil keputusan untuk memahami bagaimana setiap komponen laporan keuangan berkontribusi terhadap kinerja keuangan perusahaan. Dengan begitu, analisis ini memungkinkan para pengambil keputusan untuk mengevaluasi kekuatan dan kelemahan perusahaan dari berbagai aspek keuangan dan memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial dan mendukung pertumbuhan bisnis.


Selain itu, analisis vertikal juga dapat membantu para investor untuk mengevaluasi kinerja keuangan perusahaan yang diinvestasikan. Dengan melihat perbandingan proporsi antar elemen dalam laporan keuangan, investor dapat melihat sejauh mana perusahaan mengalokasikan sumber daya keuangan yang dimiliki dalam menjalankan bisnis. Hal ini dapat memberikan informasi yang sangat berguna bagi investor dalam menentukan apakah perusahaan tersebut layak diinvestasikan atau tidak.


Dalam praktiknya, analisis vertikal dapat dilakukan pada semua jenis laporan keuangan seperti laporan laba rugi, neraca, dan laporan arus kas. Setiap laporan keuangan akan memberikan informasi yang berbeda-beda tentang kinerja keuangan perusahaan, dan analisis vertikal akan membantu dalam memahami proporsi dan kontribusi setiap elemen dalam laporan keuangan tersebut.


Analisis vertikal sangatlah penting dalam memperdalam laporan keuangan dan membantu para pengambil keputusan dan investor dalam memahami kinerja keuangan perusahaan secara lebih mendalam. Dengan menggunakan analisis vertikal, perusahaan dapat mengevaluasi kekuatan dan kelemahan bisnis mereka dan investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih bijak. Oleh karena itu, analisis vertikal perlu diperhatikan dan dilakukan secara teratur sebagai bagian dari evaluasi kinerja keuangan perusahaan.



Analisis Vertikal Laporan Laba Rugi





Analisis vertikal merupakan suatu teknik analisis keuangan yang berguna untuk memperdalam laporan keuangan suatu perusahaan. Salah satu jenis laporan keuangan yang bisa dianalisis dengan menggunakan teknik ini adalah laporan laba rugi. Analisis vertikal pada laporan laba rugi akan membantu para pengambil keputusan untuk memahami proporsi dan kontribusi dari masing-masing pos pengeluaran terhadap total pendapatan perusahaan. Dalam artikel ini, akan dibahas mengenai cara menghitung persentase untuk setiap pos pengeluaran pada laporan laba rugi dan menentukan tren perubahan biaya dan margin keuntungan.


Cara menghitung persentase untuk setiap pos pengeluaran pada laporan laba rugi dapat dilakukan dengan menghitung rasio antara biaya atau pengeluaran dengan total pendapatan. Misalnya, jika sebuah perusahaan memiliki biaya produksi sebesar Rp 500 juta dan total pendapatan sebesar Rp 1 miliar, maka persentase biaya produksi adalah 50% ((500/1.000) x 100%). Demikian pula untuk pos pengeluaran lainnya seperti biaya overhead, biaya penjualan, dan lain-lain.


Setelah mengetahui persentase setiap pos pengeluaran pada laporan laba rugi, langkah selanjutnya adalah menentukan tren perubahan biaya dan margin keuntungan. Tren ini dapat dilihat dengan membandingkan persentase setiap pos pengeluaran pada laporan laba rugi dari periode ke periode sebelumnya. Jika terdapat perubahan persentase yang signifikan pada pos pengeluaran tertentu, maka hal tersebut perlu ditinjau kembali untuk mengetahui penyebabnya.


Selain itu, analisis vertikal pada laporan laba rugi juga dapat membantu dalam menentukan apakah perusahaan tersebut dapat mempertahankan margin keuntungan yang sehat atau tidak. Jika persentase biaya produksi dan pengeluaran lainnya semakin meningkat dari periode ke periode, sementara persentase pendapatan tidak mengalami kenaikan yang signifikan, maka margin keuntungan perusahaan dapat tergerus dan hal ini perlu segera ditangani.


Dalam praktiknya, analisis vertikal pada laporan laba rugi seringkali dilakukan bersama dengan analisis horizontal untuk mendapatkan pemahaman yang lebih lengkap tentang kinerja keuangan perusahaan. Analisis horizontal akan membandingkan jumlah dan persentase pos pengeluaran dari tahun ke tahun, sementara analisis vertikal akan membandingkan proporsi dan kontribusi setiap pos pengeluaran terhadap total pendapatan. Dengan begitu, para pengambil keputusan dapat mengetahui secara lebih lengkap tentang kinerja keuangan perusahaan dan mengevaluasi langkah apa yang harus diambil untuk meningkatkan kinerja keuangan perusahaan.


Analisis vertikal pada laporan laba rugi sangatlah penting untuk memperdalam pemahaman tentang kinerja keuangan perusahaan. Dengan menghitung persentase untuk setiap pos pengeluaran dan menentukan tren perubahan biaya dan margin keuntungan,






Analisis Vertikal Neraca





Analisis vertikal pada neraca merupakan suatu teknik analisis keuangan yang berguna untuk memperdalam laporan keuangan suatu perusahaan. Dalam analisis vertikal pada neraca, kita dapat mengetahui proporsi dan kontribusi setiap pos aset dan liabilitas terhadap total aset dan liabilitas perusahaan. Selain itu, analisis vertikal juga dapat membantu dalam menganalisis struktur modal perusahaan. Dalam artikel ini, akan dibahas mengenai cara menghitung persentase untuk setiap pos aset dan liabilitas pada neraca dan menganalisis struktur modal perusahaan.


Cara menghitung persentase untuk setiap pos aset dan liabilitas pada neraca dapat dilakukan dengan menghitung rasio antara jumlah pos tersebut dengan total aset atau liabilitas. Misalnya, jika sebuah perusahaan memiliki kas sebesar Rp 200 juta dan total aset sebesar Rp 1 miliar, maka persentase kas adalah 20% ((200/1.000) x 100%). Demikian pula untuk pos aset lainnya seperti piutang, persediaan, dan lain-lain. Untuk pos liabilitas seperti hutang usaha, utang bank, dan lain-lain, persentase dapat dihitung dengan menghitung rasio antara jumlah pos tersebut dengan total liabilitas perusahaan.


Setelah mengetahui persentase setiap pos aset dan liabilitas pada neraca, langkah selanjutnya adalah menganalisis struktur modal perusahaan. Struktur modal menggambarkan bagaimana perusahaan membiayai aktivitasnya dengan membandingkan antara sumber dana yang berasal dari hutang dan ekuitas. Dengan menggunakan teknik analisis vertikal, kita dapat mengetahui bagaimana proporsi sumber dana yang berasal dari hutang dan ekuitas dalam struktur modal perusahaan.


Analisis vertikal pada neraca dapat membantu dalam mengetahui apakah perusahaan terlalu banyak menggunakan hutang atau ekuitas dalam membiayai aktivitasnya. Jika persentase hutang semakin meningkat dari periode ke periode, sementara persentase ekuitas menurun atau tidak mengalami kenaikan yang signifikan, maka hal ini menunjukkan bahwa perusahaan terlalu banyak mengandalkan hutang dalam membiayai aktivitasnya. Hal ini dapat menimbulkan risiko terhadap perusahaan, terutama jika terjadi penurunan pendapatan atau peningkatan biaya.


Dalam praktiknya, analisis vertikal pada neraca seringkali dilakukan bersama dengan analisis horizontal untuk mendapatkan pemahaman yang lebih lengkap tentang kinerja keuangan perusahaan. Analisis horizontal akan membandingkan jumlah dan persentase pos aset dan liabilitas dari tahun ke tahun, sementara analisis vertikal akan membandingkan proporsi dan kontribusi setiap pos aset dan liabilitas terhadap total aset dan liabilitas. Dengan begitu, para pengambil keputusan dapat mengetahui secara lebih lengkap tentang kinerja keuangan perusahaan dan mengevaluasi langkah apa yang harus diambil untuk meningkatkan kinerja keuangan perusahaan.


Analisis vertikal pada neraca sangatlah penting untuk memperdalam pemah an tentang kondisi keuangan perusahaan dan memahami struktur modal yang digunakan. Dengan mengetahui persentase setiap pos aset dan liabilitas pada neraca, kita dapat menganalisis struktur modal perusahaan dan mengetahui apakah perusahaan terlalu banyak menggunakan hutang atau ekuitas dalam membiayai aktivitasnya. Analisis vertikal pada neraca juga dapat membantu para pengambil keputusan dalam mengevaluasi risiko yang dihadapi perusahaan dan mengambil tindakan yang tepat untuk meningkatkan kinerja keuangan perusahaan.

Namun, perlu diingat bahwa analisis vertikal pada neraca hanya dapat memberikan gambaran tentang proporsi dan kontribusi setiap pos aset dan liabilitas terhadap total aset dan liabilitas perusahaan. Analisis ini tidak memberikan informasi tentang jumlah nilai absolut dari setiap pos aset dan liabilitas, sehingga para pengambil keputusan juga perlu melakukan analisis lainnya untuk memperdalam pemahaman tentang kondisi keuangan perusahaan.

Selain itu, analisis vertikal pada neraca juga tidak memberikan informasi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan dalam persentase setiap pos aset dan liabilitas. Oleh karena itu, para pengambil keputusan perlu mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti kondisi ekonomi, persaingan industri, dan faktor internal perusahaan dalam melakukan evaluasi kinerja keuangan perusahaan.

Dalam rangka mengoptimalkan penggunaan analisis vertikal pada neraca, perusahaan perlu menyediakan laporan keuangan yang lengkap dan akurat, serta melakukan pemantauan secara terus-menerus terhadap kondisi keuangan perusahaan. Hal ini akan membantu para pengambil keputusan dalam membuat keputusan yang tepat dan efektif untuk meningkatkan kinerja keuangan perusahaan.

Secara keseluruhan, analisis vertikal pada neraca adalah teknik analisis keuangan yang sangat berguna dalam memperdalam laporan keuangan suatu perusahaan. Dengan menghitung persentase setiap pos aset dan liabilitas pada neraca dan menganalisis struktur modal perusahaan, para pengambil keputusan dapat memahami kondisi keuangan perusahaan secara lebih mendalam dan mengambil tindakan yang tepat untuk meningkatkan kinerja keuangan perusahaan.


Analisis Vertikal Laporan Arus Kas


Laporan arus kas merupakan laporan keuangan yang memberikan informasi tentang arus kas masuk dan keluar perusahaan selama periode tertentu. Analisis vertikal pada laporan arus kas sangat penting untuk memperdalam pemahaman tentang arus kas perusahaan dan mengevaluasi kinerja keuangan perusahaan.


A. Cara menghitung persentase untuk setiap arus kas masuk dan keluar


Untuk melakukan analisis vertikal pada laporan arus kas, kita perlu menghitung persentase untuk setiap arus kas masuk dan keluar. Caranya adalah dengan membagi jumlah arus kas setiap pos dengan total arus kas yang tercatat dalam laporan arus kas, kemudian dikalikan dengan 100%.


Sebagai contoh, jika jumlah arus kas dari aktivitas operasi dalam laporan arus kas adalah Rp. 500 juta dan total arus kas adalah Rp. 1 miliar, maka persentase arus kas dari aktivitas operasi adalah 50%.


B. Menganalisis arus kas operasi, investasi, dan pendanaan


Setelah menghitung persentase untuk setiap arus kas masuk dan keluar, langkah selanjutnya adalah menganalisis arus kas operasi, investasi, dan pendanaan. Analisis ini akan memberikan informasi tentang sumber arus kas perusahaan dan penggunaannya dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.


Arus kas operasi mencakup arus kas dari aktivitas bisnis inti perusahaan, seperti penjualan produk atau jasa, pembelian bahan baku, dan pembayaran gaji. Analisis vertikal pada arus kas operasi dapat membantu para pengambil keputusan untuk memahami seberapa efisien perusahaan dalam menghasilkan arus kas dari aktivitas operasionalnya. Jika persentase arus kas operasi semakin meningkat dari waktu ke waktu, maka dapat diartikan bahwa perusahaan semakin efisien dalam menghasilkan arus kas dari aktivitas bisnis intinya.


Arus kas investasi mencakup arus kas yang terkait dengan pembelian dan penjualan aset tetap, investasi jangka pendek, dan investasi jangka panjang. Analisis vertikal pada arus kas investasi dapat membantu para pengambil keputusan untuk memahami seberapa besar pengeluaran perusahaan dalam melakukan investasi dan pengaruhnya terhadap arus kas perusahaan.


Arus kas pendanaan mencakup arus kas yang terkait dengan pendanaan dari pihak luar, seperti hutang jangka panjang dan ekuitas. Analisis vertikal pada arus kas pendanaan dapat membantu para pengambil keputusan untuk memahami seberapa besar ketergantungan perusahaan terhadap sumber pendanaan dari pihak luar dan pengaruhnya terhadap arus kas perusahaan.


Melalui analisis vertikal pada laporan arus kas, para pengambil keputusan dapat memperdalam pemahaman tentang sumber arus kas perusahaan dan penggunaannya dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Hal ini akan membantu para pengambil keputusan dalam membuat keputusan yang tepat dan efektif untuk meningkatkan kinerja keuangan perusahaan.


Apakah Anda siap untuk menguasai strategi keuangan bisnis yang efektif dan mengubah nasib bisnis Anda? Ikuti e-course "Jurus Keuangan Bisnis" kami sekarang dan temukan rahasia sukses finansial yang berkelanjutan! klik di sini





Keuntungan Analisis Vertikal


Analisis vertikal pada laporan keuangan memiliki beberapa keuntungan bagi para pengambil keputusan dalam mengelola perusahaan, antara lain:


A. Memudahkan dalam mengidentifikasi masalah dan peluang bisnis


Analisis vertikal pada laporan kepara pengambil keputusan untuk mengidentifikasi masalah dan peluang bisnis dalam perusahaan. Dengan menganalisis persentase setiap pos pengeluaran pada laporan laba rugi, perusahaan dapat mengetahui daerah mana yang mengalami peningkatan biaya atau turunnya margin keuntungan. Hal ini dapat membantu perusahaan untuk mengambil tindakan yang diperlukan untuk memperbaiki kondisi keuangan mereka.


Contohnya, jika persentase biaya produksi pada laporan laba rugi mengalami peningkatan dalam beberapa periode terakhir, perusahaan dapat melakukan evaluasi terhadap proses produksi mereka dan mencari cara untuk mengurangi biaya produksi tersebut. Dengan melakukan analisis vertikal secara teratur, perusahaan dapat mengidentifikasi masalah keuangan lebih cepat dan mengambil tindakan yang tepat sebelum masalah tersebut semakin memburuk.


Selain itu, analisis vertikal pada laporan neraca juga dapat membantu perusahaan dalam mengidentifikasi peluang bisnis. Dengan menganalisis persentase setiap pos aset pada laporan neraca, perusahaan dapat mengetahui di mana mereka memiliki kekuatan dalam struktur keuangan mereka. Hal ini dapat membantu perusahaan untuk mengambil keputusan investasi yang lebih cerdas dan memanfaatkan peluang bisnis yang ada.


Contohnya, jika persentase pos aset tetap pada laporan neraca meningkat dari periode ke periode, perusahaan dapat mempertimbangkan untuk melakukan investasi dalam aset tetap yang baru untuk meningkatkan kapasitas produksi mereka. Dengan melakukan analisis vertikal secara teratur, perusahaan dapat mengidentifikasi peluang bisnis lebih cepat dan mengambil tindakan yang tepat untuk memanfaatkannya.


B. Mengetahui struktur keuangan perusahaan


Analisis vertikal pada laporan keuangan juga dapat membantu perusahaan untuk mengetahui struktur keuangan mereka. Dengan menganalisis persentase setiap pos aset, liabilitas, dan modal pada laporan neraca, perusahaan dapat mengetahui proporsi masing-masing pos dalam struktur keuangan mereka.


Hal ini dapat membantu perusahaan untuk memahami bagaimana mereka menghasilkan dan menggunakan dana mereka. Dengan mengetahui struktur keuangan mereka, perusahaan dapat membuat keputusan yang lebih baik dalam mengelola keuangan mereka dan mengoptimalkan penggunaan dana mereka.


Contohnya, jika persentase pos modal sendiri pada laporan neraca rendah dibandingkan dengan persentase pos hutang, perusahaan dapat mempertimbangkan untuk mencari sumber pendanaan yang lebih baik atau mengurangi penggunaan hutang mereka. Dengan melakukan analisis vertikal secara teratur, perusahaan dapat memahami struktur keuangan mereka dengan lebih baik dan mengambil tindakan yang tepat untuk mengelolanya.


Dalam keseluruhan, analisis vertikal pada laporan keuangan merupakan alat yang bermanfaat bagi para pengambil keputusan dalam mengelola perusahaan. Dengan menganalisis persentase setiap pos pada laporan keuangan, perusahaan dapat mengidentifikasi masalah dan peluang bisnis lebih cepat, serta memahami struktur keuangan mereka dengan lebih baik. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk melakukan


Kesimpulan


Dalam dunia bisnis, laporan keuangan adalah salah satu elemen penting yang dapat memberikan informasi tentang kinerja perusahaan dalam suatu periode. Namun, laporan keuangan tidak selalu mudah dipahami oleh semua orang, terutama oleh orang yang tidak memiliki latar belakang akuntansi. Oleh karena itu, Analisis Vertikal adalah salah satu alat yang dapat membantu dalam memperdalam laporan keuangan.


Analisis Vertikal adalah metode analisis laporan keuangan yang menunjukkan persentase setiap pos dalam laporan keuangan. Dalam analisis ini, setiap pos dihitung sebagai persentase dari total pos dalam laporan keuangan yang sama. Dengan demikian, analisis ini dapat memberikan informasi yang lebih detail dan memungkinkan kita untuk mengetahui perbandingan yang lebih baik antara pos-pos dalam laporan keuangan.


Pada Laporan Laba Rugi, Analisis Vertikal dapat membantu dalam menghitung persentase untuk setiap pos pengeluaran. Dalam menghitung persentase, langkah pertama yang harus dilakukan adalah dengan menentukan total pendapatan. Kemudian, setiap pos pengeluaran dihitung sebagai persentase dari total pendapatan. Dengan demikian, Analisis Vertikal dapat membantu kita dalam menentukan tren perubahan biaya dan margin keuntungan.


Pada Neraca, Analisis Vertikal dapat membantu dalam menghitung persentase untuk setiap pos aset dan liabilitas. Dalam menghitung persentase, langkah pertama yang harus dilakukan adalah dengan menentukan total aset atau liabilitas. Kemudian, setiap pos dihitung sebagai persentase dari total aset atau liabilitas. Dengan demikian, Analisis Vertikal dapat membantu kita dalam menganalisis struktur modal perusahaan.


Pada Laporan Arus Kas, Analisis Vertikal dapat membantu dalam menghitung persentase untuk setiap arus kas masuk dan keluar. Dalam menghitung persentase, langkah pertama yang harus dilakukan adalah dengan menentukan total arus kas masuk atau keluar. Kemudian, setiap arus kas dihitung sebagai persentase dari total arus kas masuk atau keluar. Dengan demikian, Analisis Vertikal dapat membantu kita dalam menganalisis arus kas operasi, investasi, dan pendanaan.


Keuntungan menganalisis laporan keuangan dengan Analisis Vertikal adalah dapat memudahkan dalam mengidentifikasi masalah dan peluang bisnis. Dengan mengidentifikasi masalah, perusahaan dapat membuat perbaikan atau perubahan untuk meningkatkan kinerja di masa depan. Sementara itu, dengan mengidentifikasi peluang, perusahaan dapat membuat strategi untuk meningkatkan pendapatan dan memperluas bisnis di masa depan. Selain itu, Analisis Vertikal dapat membantu kita dalam mengetahui struktur keuangan perusahaan, sehingga kita dapat menilai risiko dan keuntungan dalam berinvestasi.







59 views0 comments

Comments


bottom of page