top of page

Mengenal Karakteristik Utang Lancar



Utang adalah jenis transaksi yang harus dipantau secara teratur dan dimasukkan ke dalam perencanaan keuangan jangka pendek dan jangka panjang. Dalam pembukuan perusahaan, kita mengenal tiga hal yang sering dibicarakan dan menjadi dasar pengambilan keputusan, yaitu harta, modal dan kewajiban atau utang.


Bahkan tidak hanya dalam skala perusahaan, bahkan untuk keperluan pribadi pun, utang menjadi pertimbangan dalam mengelola keuangan keluarga. Utang dapat dibagi menjadi utang jangka pendek, utang jangka panjang, utang lancar dan utang tidak lancar. Salah satu isu yang paling banyak dibahas dan paling penting adalah bahwa kewajiban lancar menjadi dasar untuk tindakan bisnis yang diambil oleh manajemen perusahaan.


Agar tidak bingung, kewajiban lancar sebesar perusahaan disebut juga kewajiban lancar, yaitu hutang yang harus dilunasi dalam jangka waktu atau tahun. Tinjauan ini akan membahas kewajiban lancar. Lebih tepatnya, utang lancar mengacu pada Standar Akuntansi Keuangan atau SAK, yaitu utang yang dilunasi dengan menggunakan sumber aset lancar atau dengan menciptakan kewajiban lancar baru. Dalam neraca perusahaan, kewajiban lancar meliputi utang jangka pendek, utang usaha, kewajiban yang masih harus dibayar dan hutang sejenis lainnya.


Karakteristik Utang Lancar

Beberapa karakteristik dari utang lancar sebagai berikut:


  • Tanggal jatuh tempo tidak melebihi satu tahun, dan dilunasi menggunakan sumber aset lancar

  • Secara umum, timbulnya kewajiban lancar disebabkan kebutuhan kegiatan sehari-hari perusahaan untuk berjalan lancar, dan jumlah kewajiban relatif rendah.

Secara umum ada dua jenis utang lancar, yaitu:


  • Utang yang dapat ditentukan meliputi utang usaha, utang tagihan, utang dividen, uang muka atau jaminan yang dapat dipulihkan, hutang biaya, utang bonus, dan utang gaji/upah.

  • Perkiraan jumlah kewajiban termasuk utang pajak penghasilan, utang hadiah, utang garansi untuk produk yang dijual sold

  • Utang bersyarat termasuk piutang, wesel tagih dan kontrak/perjanjian

Rasio lancar, ukuran penting untuk mengontrol pembayaran utang lancar. Sesuai dengan karakteristik kewajiban lancar, pembayaran kewajiban lancar biasanya menggunakan aktiva lancar. Untuk mengendalikan pembayaran ini, catatan akuntansi menyertakan istilah rasio lancar, yaitu rasio ukuran utang lancar terhadap aset lancar. Rasio ini juga penting bagi kreditur (perbankan) untuk menilai apakah perusahaan yang mengajukan pinjaman layak dari segi kemampuannya untuk melunasi utang lancar. Jika disetujui, beberapa perjanjian antara kreditur dan debitur meliputi jumlah utang, pemberi dan penerima utang, dan tanggal jatuh tempo utang.


Ilmukeuangan.com akan membahas lebih lengkap tentang rahasia mengelola keluangan UMKM di E-course Jurus keuangan.

Dapatkan harga khusus hari ini.





2,313 views0 comments
bottom of page