Capex dan opex adalah dua istilah yang tidak dapat dilepaskan dari aktivitas budgeting pada setiap perusahaan (terutama yang berskala besar). Keduanya mempunyai karakter yang berbeda meskipun sama-sama termasuk dalam jenis pengeluaran. Nah tapi udah tau belum sih kalo yang termasuk Opex itu seperti apa ? Yuk langsung aja kita bahas !
Opex atau Operating Expense adalah pengeluaran yang dilakukan oleh sebuah perusahaan untuk memenuhi kebutuhan operasional. Dalam kata lain, opex adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk menjaga kelangsungan aset serta menjamin aktivitas perusahaan yang direncanakan dapat berjalan dengan baik.
Opex adalah jenis pengeluaran reguler yang cenderung paling banyak dialokasikan untuk setiap perusahaan. Hal ini pun kerap membuat pihak manajemen perusahaan berusaha untuk menekan opex tanpa harus mengorbankan kualitas produk atau layanan bisnis yang dihasilkan.
Sebagaimana yang telah disebutkan, opex adalah pengeluaran rutin atau bisa juga dikategorikan sebagai pengeluaran ‘sehari-hari’ perusahaan. Oleh karena itu, biaya opex tidak meliputi depresiasi, pajak pendapatan, maupun bunga pinjaman atau financing.
Supaya lebih mudah coba deh lihat ilustrasi ini :
Dimisalkan Perusahaan ABC membeli aset fisik berupa Telpon dan setiap akhir bulan harus membayar tagihan telepon akibat aktivitas bisnis yang dilakukan. Dengan demikian, pembelian perangkat telepon tergolong sebagai capex, sedangkan tagihan telepon adalah opex.
Nih mimin kasih contoh lagi deh Perusahaan XYZ membeli mesin printer dan namun perusahaan tetap harus mengeluarkan biaya lain untuk pembelian tinta dan kertas secara berkala. Pada kasus ini maka komponen capex adalah mesin printer, sedangkan komponen opex adalah tinta kertas.
Nah buat kalian yang masih bingung dalam pengelolaan keuangan dan basic keuangan, ilmu keuangan menyediakan E-Course Basic Finance yang akan membantu kamu belajar membaca dan memahami laporan keuanganmu. Yuk daftar sekarang !!!
Comments