top of page
Writer's pictureIlmu Keuangan

SERING SALAH ARTI PERBEDAAN REVENUE DAN INCOME



Keuangan memang menjadi salah satu bidang pekerjaan yang membutuhkan ketelitian dan keuletan para stafnya. Selain itu, ketika berdagang di dunia keuangan, pelaku kejahatan juga harus memahami arti istilah keuangan yang sering digunakan secara akurat.


Meski begitu, masih ada beberapa istilah finansial yang kerap disalahartikan, tidak hanya oleh orang biasa, tapi juga oleh pekerja di lapangan. Contohnya adalah arti dari istilah revenue dan income. Tidak bisa dipungkiri kedua istilah ini sering muncul dan digunakan oleh para pebisnis termasuk investor.


Namun, penggunaan istilah revenue dan income yang tidak tepat bukanlah hal yang aneh. Tentunya hal ini dapat menimbulkan kebingungan di antara para pelaku bisnis terkait. Padahal, jika pernyataannya tidak tepat, kedua istilah ini dapat menyebabkan kerugian finansial atau kesalahan dalam penyampaian laporan keuangan.


Sejumlah besar orang yang setara dengan arti kedua istilah tersebut jarang menimbulkan masalah yang fatal. Namun, tentu saja perlu mengklarifikasi konten yang salah agar tidak dilanjutkan.


Untuk itulah bagi yang masih bingung, berikut penjelasannya. Apa perbedaan antara pendapatan dan pendapatan Ada dua hal yang membedakan revenue dan income. Kedua perbedaan tersebut adalah:


Menurut sumber tersebut revenue tidak hanya berasal dari penjualan perusahaan. Sebaliknya, imbal hasil atau bunga dari simpanan dan investasi juga dimasukkan sebagai sumber pendapatan atau revenue perusahaan. Adapun income, sumbernya hanya dari hasil bisnis. Hasil penjualan barang atau jasa perusahaan akan dihitung secara keseluruhan dan menjadi nilai income perusahaan.


Menurut cara menghitung Saat menghitung revenue, perusahaan hanya perlu menjumlahkan bagian biaya atau bagian pendapatan. Sedangkan dalam menghitung income, perusahaan memiliki dua metode, yaitu laba kotor dan laba bersih.


Untuk laba kotor, metode penghitungan laba kotor adalah dengan mengurangi harga pokok penjualan (HPP) atau harga pokok penjualan. Saat menghitung laba bersih, metode perhitungannya adalah dengan mengurangi jumlah laba kotor dari biaya tidak langsung yang berkaitan dengan produksi. Pengeluaran tidak langsung tersebut antara lain pajak, biaya promosi dan pengeluaran lainnya agar barang atau jasa dapat diterima oleh konsumen.


Ilmukeuangan.com akan membahas lebih lengkap tentang rahasia mengelola keluangan UMKM di E-course Jurus keuangan.

Dapatkan harga khusus hari ini.




71 views0 comments

Recent Posts

See All

Comments


bottom of page