top of page

Langkah Mudah Membuat Neraca

Updated: Jul 2, 2023




Neraca merupakan salah satu laporan keuangan yang penting dalam analisis keuangan suatu perusahaan. Neraca menyajikan informasi tentang posisi keuangan suatu entitas pada suatu periode tertentu. Laporan neraca memberikan gambaran tentang aset, kewajiban, dan ekuitas pemilik perusahaan. Dalam artikel ini, kita akan membahas pentingnya neraca dalam analisis keuangan dan langkah-langkah yang diperlukan untuk membuat neraca.


A. Pentingnya Neraca dalam Analisis Keuangan

Neraca memiliki peranan yang penting dalam analisis keuangan. Berikut adalah beberapa alasan mengapa neraca penting:


1. Menilai Kesehatan Keuangan: Neraca memungkinkan para pemangku kepentingan, seperti investor, kreditor, dan manajemen perusahaan, untuk menilai kesehatan keuangan suatu perusahaan. Dengan melihat komponen-komponen neraca, seperti aset, kewajiban, dan ekuitas pemilik, mereka dapat memahami sejauh mana perusahaan memiliki kewajiban finansial dan daya dukungnya.


2. Menentukan Kemampuan Membayar Utang: Neraca membantu dalam menilai kemampuan perusahaan untuk membayar utangnya. Dengan melihat jumlah kewajiban jangka pendek dan jangka panjang yang tercantum dalam neraca, pihak luar dapat menentukan apakah perusahaan memiliki likuiditas yang cukup untuk memenuhi kewajiban finansialnya.


3. Mengukur Efisiensi Operasional: Neraca juga dapat digunakan untuk mengukur efisiensi operasional suatu perusahaan. Misalnya, dengan membandingkan aset dengan penjualan atau pendapatan, kita dapat mengetahui sejauh mana perusahaan memanfaatkan asetnya untuk menghasilkan pendapatan.


4. Membantu Pengambilan Keputusan: Neraca memberikan informasi yang berguna bagi manajemen perusahaan dalam mengambil keputusan finansial. Misalnya, dengan melihat komposisi aset perusahaan, manajemen dapat memutuskan apakah perlu menginvestasikan lebih banyak aset dalam operasional atau melakukan diversifikasi.


B. Langkah-langkah untuk Membuat Neraca

Berikut adalah langkah-langkah yang diperlukan untuk membuat neraca:


1. Identifikasi dan Klasifikasikan Aset: Langkah pertama adalah mengidentifikasi semua aset yang dimiliki perusahaan. Aset dapat dibagi menjadi dua kategori: aset lancar (current assets) dan aset tetap (fixed assets). Aset lancar mencakup kas, piutang, persediaan, dan investasi jangka pendek. Aset tetap mencakup properti, peralatan, kendaraan, dan aset lain yang memiliki umur pakai yang lebih lama.


2. Tentukan dan Klasifikasikan Kewajiban: Langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi semua kewajiban perusahaan. Kewajiban juga dapat dibagi menjadi dua kategori: kewajiban jangka pendek (current liabilities) dan kewajiban jangka panjang (long-term liabilities). Kewajiban jangka pendek mencak


up utang dagang, utang bank, dan pembayaran jangka pendek lainnya. Kewajiban jangka panjang mencakup utang jangka panjang, pinjaman, dan obligasi.


3. Hitung Ekuitas Pemilik: Ekuitas pemilik adalah selisih antara aset perusahaan dan kewajiban perusahaan. Ekuitas pemilik juga dikenal sebagai modal sendiri atau modal pemilik. Ini mencakup modal saham, laba ditahan, dan item lain seperti investasi pemilik.


4. Susun Neraca: Setelah aset, kewajiban, dan ekuitas pemilik telah diidentifikasi dan diklasifikasikan, langkah terakhir adalah menyusun neraca. Neraca biasanya memiliki format yang terdiri dari dua kolom yang menunjukkan jumlah aset di sebelah kiri dan jumlah kewajiban dan ekuitas pemilik di sebelah kanan. Penyusunan neraca yang baik melibatkan pengaturan aset dan kewajiban dalam urutan yang logis dan penggunaan angka yang akurat.


Dalam menyusun neraca, penting untuk mengikuti standar akuntansi yang berlaku, seperti Standar Akuntansi Keuangan (SAK) atau International Financial Reporting Standards (IFRS). Hal ini penting untuk memastikan konsistensi dan keandalan informasi keuangan yang disajikan dalam neraca.

:

Neraca merupakan laporan keuangan yang penting dalam analisis keuangan. Dalam membuat neraca, langkah-langkah seperti mengidentifikasi aset, kewajiban, dan ekuitas pemilik perusahaan harus diikuti. Neraca membantu dalam menilai kesehatan keuangan perusahaan, kemampuan membayar utang, efisiensi operasional, dan pengambilan keputusan. Dengan memahami pentingnya neraca dan langkah-langkah yang diperlukan untuk membuatnya, pemangku kepentingan dapat menggunakan neraca sebagai alat yang berguna dalam menganalisis keuangan perusahaan.


Mengumpulkan Data Keuangan





A. Mengumpulkan Informasi Aset

Langkah pertama dalam membuat neraca adalah mengumpulkan informasi tentang aset perusahaan. Aset adalah semua sumber daya ekonomi yang dimiliki oleh perusahaan yang dapat memberikan manfaat ekonomi di masa depan. Berikut adalah beberapa langkah untuk mengumpulkan informasi aset:


1. Mengidentifikasi Aset Lancar: Aset lancar adalah aset yang diharapkan dapat dikonversi menjadi kas dalam waktu singkat, biasanya dalam satu tahun atau siklus operasional perusahaan. Contoh aset lancar termasuk kas dan setara kas, piutang dagang, persediaan, dan investasi jangka pendek. Untuk mengumpulkan informasi tentang aset lancar, Anda dapat merujuk pada catatan keuangan, bank statement, dan laporan persediaan.


2. Memperoleh Informasi tentang Aset Tetap: Aset tetap adalah aset yang dimiliki perusahaan untuk digunakan dalam operasional jangka panjang dan tidak diharapkan dijual dalam waktu dekat. Contoh aset tetap meliputi bangunan, peralatan, kendaraan, dan tanah. Untuk mengumpulkan informasi tentang aset tetap, Anda dapat merujuk pada catatan pembelian aset, faktur, kontrak sewa, dan catatan pemeliharaan.


3. Melakukan Inventarisasi Aset: Penting untuk melakukan inventarisasi fisik atas aset perusahaan, terutama aset tetap seperti peralatan dan inventaris. Dalam inventarisasi ini, Anda dapat memeriksa kondisi fisik, umur pakai, dan nilai aset untuk memastikan bahwa informasi yang tercatat dalam neraca mencerminkan kondisi aktual aset perusahaan.


4. Memeriksa Investasi dan Aktiva Lainnya: Jika perusahaan memiliki investasi jangka panjang, seperti saham di perusahaan lain, atau memiliki aset lain seperti hak paten atau merek dagang, Anda perlu mengumpulkan informasi tentang nilai dan detailnya. Hal ini penting untuk mencerminkan nilai investasi dan aset tersebut dalam neraca.


B. Mengumpulkan Informasi Liabilitas dan Ekuitas

Setelah mengumpulkan informasi tentang aset, langkah selanjutnya adalah mengumpulkan informasi tentang kewajiban dan ekuitas perusahaan. Kewajiban adalah kewajiban finansial yang harus dibayar oleh perusahaan kepada pihak lain, sementara ekuitas adalah klaim pemilik atas aset perusahaan setelah dikurangi kewajiban. Berikut adalah beberapa langkah untuk mengumpulkan informasi tentang kewajiban dan ekuitas:


1. Mengidentifikasi Kewajiban Jangka Pendek: Kewajiban jangka pendek adalah kewajiban yang jatuh tempo dalam waktu singkat, biasanya dalam satu tahun atau siklus operasional perusahaan. Contoh kewajiban jangka pendek termasuk utang dagang, utang bank jangka pendek, dan kewajiban pajak. Anda dapat mengumpulkan informasi tentang kewajiban jangka pendek dengan merujuk pada catatan utang, faktur, dan laporan pajak.


2. Memperoleh Informasi tentang Kewajiban Jangka Panjang:


Kewajiban jangka panjang adalah kewajiban yang jatuh tempo dalam waktu lebih dari satu tahun atau siklus operasional perusahaan. Contoh kewajiban jangka panjang termasuk utang jangka panjang, pinjaman, dan obligasi. Untuk mengumpulkan informasi tentang kewajiban jangka panjang, Anda dapat merujuk pada catatan hutang, perjanjian pinjaman, dan laporan keuangan.


3. Menyusun Informasi tentang Ekuitas: Ekuitas adalah klaim pemilik perusahaan terhadap aset setelah dikurangi kewajiban. Informasi tentang ekuitas dapat ditemukan dalam catatan saham, laporan laba rugi, dan laporan perubahan ekuitas. Anda perlu mengumpulkan informasi tentang modal saham, laba ditahan, dan item lain seperti laba tahun berjalan atau rugi tahun berjalan.


4. Mengkonfirmasi Kewajiban dengan Pihak Ketiga: Penting untuk mengkonfirmasi kewajiban perusahaan dengan pihak ketiga, seperti bank atau pemasok, untuk memastikan bahwa informasi yang tercatat dalam neraca akurat. Hal ini dapat dilakukan dengan mengirimkan konfirmasi tertulis kepada pihak terkait dan meminta mereka untuk mengonfirmasi jumlah kewajiban yang tercatat.


Mengumpulkan informasi keuangan yang akurat adalah langkah penting dalam menyusun neraca. Langkah-langkah untuk mengumpulkan informasi aset meliputi mengidentifikasi aset lancar dan tetap, melakukan inventarisasi fisik, dan memeriksa investasi dan aset lainnya. Sementara itu, mengumpulkan informasi tentang kewajiban melibatkan mengidentifikasi kewajiban jangka pendek dan jangka panjang, serta memperoleh informasi tentang ekuitas perusahaan. Dalam mengumpulkan informasi keuangan, penting untuk merujuk pada catatan keuangan, faktur, kontrak, dan melakukan konfirmasi dengan pihak ketiga jika diperlukan. Semua langkah ini akan memastikan bahwa data yang digunakan dalam menyusun neraca akurat dan menggambarkan posisi keuangan perusahaan dengan tepat.


Menyusun Neraca





Setelah mengumpulkan informasi yang diperlukan tentang aset, kewajiban, dan ekuitas perusahaan, langkah selanjutnya adalah menyusun neraca. Neraca terdiri dari dua bagian utama: bagian aset dan bagian kewajiban dan ekuitas. Berikut adalah langkah-langkah untuk menyusun kedua bagian tersebut:


A. Menyusun Bagian Aset


1. Kelompokkan Aset Lancar: Pertama, kelompokkan semua aset lancar yang telah diidentifikasi dan dikumpulkan informasinya. Umumnya, aset lancar disusun dalam urutan likuiditas, dengan aset yang paling likuid atau dapat diubah menjadi kas lebih dahulu. Misalnya, Anda dapat memulai dengan mencantumkan kas dan setara kas di bagian paling atas neraca, diikuti oleh piutang dagang, persediaan, dan investasi jangka pendek. Pastikan untuk menyajikan angka yang akurat berdasarkan informasi yang telah Anda kumpulkan sebelumnya.


2. Susun Aset Tetap: Setelah aset lancar, susun informasi tentang aset tetap. Biasanya, aset tetap disusun berdasarkan kelompoknya, seperti properti, peralatan, kendaraan, dan aset lain yang relevan. Cantumkan informasi seperti biaya perolehan, akumulasi penyusutan, dan nilai buku bersih dari masing-masing aset tetap. Pastikan untuk menggunakan angka yang akurat dan mencerminkan nilai aktual dari aset tersebut.


3. Hitung Total Aset: Setelah semua aset lancar dan tetap tercantum, hitung total aset dengan menjumlahkan nilai-nilai dari kedua kelompok aset tersebut. Total aset akan menjadi jumlah keseluruhan yang mencerminkan nilai total sumber daya ekonomi yang dimiliki oleh perusahaan.


B. Menyusun Bagian Kewajiban dan Ekuitas


1. Susun Kewajiban Jangka Pendek: Mulailah dengan menyusun informasi tentang kewajiban jangka pendek yang telah Anda kumpulkan. Biasanya, kewajiban jangka pendek disusun berdasarkan jenisnya, seperti utang dagang, utang bank jangka pendek, dan kewajiban pajak. Cantumkan jumlah yang terhutang untuk setiap jenis kewajiban dan pastikan menggunakan angka yang akurat.


2. Urutkan Kewajiban Jangka Panjang: Setelah kewajiban jangka pendek, susun informasi tentang kewajiban jangka panjang. Kewajiban jangka panjang meliputi utang jangka panjang, pinjaman, dan obligasi yang jatuh tempo dalam waktu lebih dari satu tahun. Cantumkan jumlah yang terhutang untuk setiap jenis kewajiban jangka panjang.


3. Susun Informasi tentang Ekuitas: Setelah kewajiban, susun informasi tentang ekuitas perusahaan. Informasi ini mencakup modal saham, laba ditahan, dan item lain yang mempengaruhi ekuitas perusahaan. Cantumkan jumlah modal saham yang dikeluarkan, laba yang ditahan (jika ada), dan laba atau rugi tahun berjalan. Pastikan untuk menggunakan angka yang akurat berdasarkan informasi keuangan yang telah Anda kumpulkan.


4. Hitung Total Kewajiban dan Ekuitas: Jumlahkan nilai-nilai kewajiban jangka pendek, kewajiban jangka panjang, dan ekuitas perusahaan. Total kewajiban dan ekuitas akan mencerminkan total klaim terhadap sumber daya perusahaan.


5. Pastikan Keseimbangan: Terakhir, pastikan bahwa jumlah total aset sama dengan jumlah total kewajiban dan ekuitas. Neraca harus seimbang secara akuntansi, dengan persamaan Aset = Kewajiban + Ekuitas terpenuhi.


Dalam menyusun neraca, langkah-langkah penting meliputi menyusun bagian aset dengan mengelompokkan aset lancar dan aset tetap, dan menyusun bagian kewajiban dan ekuitas dengan mengurutkan kewajiban jangka pendek, kewajiban jangka panjang, dan ekuitas perusahaan. Pastikan untuk menggunakan angka yang akurat dan menjaga keseimbangan antara total aset dengan total kewajiban dan ekuitas. Dengan menyusun neraca dengan benar, Anda dapat memberikan gambaran yang jelas tentang posisi keuangan perusahaan dan memberikan informasi yang penting dalam analisis keuangan.


Menyeimbangkan Neraca





Setelah menyusun bagian aset, kewajiban, dan ekuitas dalam neraca, langkah penting selanjutnya adalah memastikan bahwa neraca seimbang. Seimbang artinya jumlah total aset harus sama dengan jumlah total kewajiban dan ekuitas. Untuk mencapai keseimbangan ini, Anda perlu melakukan beberapa langkah:


A. Menyamakan Total Aset dengan Total Kewajiban dan Ekuitas


1. Cek Kembali Angka yang Digunakan: Pertama, periksa kembali angka yang telah Anda masukkan untuk setiap pos dalam neraca. Pastikan bahwa angka yang digunakan akurat dan sesuai dengan informasi keuangan yang telah Anda kumpulkan. Periksa juga apakah ada kesalahan pengetikan atau perhitungan yang mungkin terjadi.


2. Verifikasi Keseimbangan Antara Aset Lancar dan Kewajiban Jangka Pendek: Pastikan bahwa total aset lancar sama dengan total kewajiban jangka pendek. Ini berarti jumlah dari semua aset lancar harus sama dengan jumlah dari semua kewajiban jangka pendek yang tercantum dalam neraca.


3. Verifikasi Keseimbangan Antara Aset Tetap, Aset Jangka Panjang, dan Kewajiban Jangka Panjang: Pastikan bahwa total aset tetap dan aset jangka panjang (jika ada) sama dengan total kewajiban jangka panjang. Hal ini berarti jumlah dari semua aset tetap dan aset jangka panjang harus sama dengan jumlah dari semua kewajiban jangka panjang yang tercantum dalam neraca.


Apakah Anda siap untuk menguasai strategi keuangan bisnis yang efektif dan mengubah nasib bisnis Anda? Ikuti e-course "Jurus Keuangan Bisnis" kami sekarang dan temukan rahasia sukses finansial yang berkelanjutan! klik di sini





B. Memastikan Neraca Seimbang


1. Revisi Angka jika Diperlukan: Jika terdapat perbedaan antara total aset dengan total kewajiban dan ekuitas, coba tinjau kembali setiap angka yang digunakan. Periksa apakah ada pos yang terlewat atau angka yang salah diinput. Jika ditemukan kesalahan, lakukan revisi pada angka yang tidak sesuai.


2. Periksa Pengelompokan dan Klasifikasi Aset dan Kewajiban: Pastikan bahwa aset dan kewajiban telah dikelompokkan dan diklasifikasikan dengan benar. Perhatikan bahwa mungkin ada pos yang tidak tercantum dalam neraca atau ada aset yang masuk dalam kategori yang salah. Tinjau kembali pengelompokan dan klasifikasi untuk memastikan bahwa tidak ada kesalahan dalam penyusunan neraca.


3. Periksa Laporan Keuangan yang Terkait: Selain neraca, pastikan untuk memeriksa laporan keuangan lainnya, seperti laporan laba rugi atau laporan arus kas. Tinjau kembali angka-angka yang terdapat dalam laporan keuangan tersebut dan pastikan bahwa tidak ada kesalahan yang mempengaruhi keseimbangan neraca.


4. Dapatkan Bantuan dari Ahli Keuangan atau Akuntan: Jika Anda masih mengalami kesulitan dalam menyeimbangkan neraca, disarankan untuk mencari bantuan dari ahli keuangan atau akuntan. Mereka memiliki pengetahuan dan pengalaman yang memadai untuk membantu Anda menyelesaikan masalah dan memastikan neraca seimbang.


Menyeimbangkan neraca sangat penting untuk memastikan keakuratan dan keandalan laporan keuangan perusahaan. Dengan memastikan bahwa total aset sama dengan total kewajiban dan ekuitas, Anda dapat menjamin bahwa neraca mencerminkan posisi keuangan yang sebenarnya. Periksa kembali angka yang digunakan, verifikasi keseimbangan antara pos-pos aset dan kewajiban, dan lakukan revisi jika diperlukan. Jika Anda mengalami kesulitan, jangan ragu untuk mencari bantuan dari ahli keuangan atau akuntan yang kompeten. Dengan langkah-langkah ini, Anda akan dapat menyusun neraca yang seimbang dan akurat.


Kesimpulan


A. Proses Langkah Demi Langkah dalam Membuat Neraca


Proses menyusun neraca melibatkan serangkaian langkah-langkah yang penting untuk mengumpulkan informasi keuangan, menyusun bagian aset, kewajiban, dan ekuitas, serta memastikan keseimbangan neraca. Berikut adalah rangkuman dari langkah-langkah yang telah dibahas sebelumnya:


1. Mengumpulkan Data Keuangan: Langkah pertama adalah mengumpulkan informasi yang diperlukan tentang aset, kewajiban, dan ekuitas perusahaan. Ini melibatkan mengidentifikasi aset lancar dan tetap, mengumpulkan informasi tentang kewajiban jangka pendek dan jangka panjang, serta mengumpulkan informasi tentang ekuitas perusahaan.


2. Menyusun Bagian Aset: Susun informasi tentang aset dengan mengelompokkan aset lancar dan aset tetap. Cantumkan angka yang akurat berdasarkan informasi keuangan yang telah dikumpulkan. Jumlahkan total aset untuk mencerminkan nilai total sumber daya ekonomi perusahaan.


3. Menyusun Bagian Kewajiban dan Ekuitas: Susun informasi tentang kewajiban jangka pendek, kewajiban jangka panjang, dan ekuitas perusahaan. Pastikan menggunakan angka yang akurat dan urutkan kewajiban berdasarkan jenisnya. Jumlahkan total kewajiban dan ekuitas untuk mencerminkan total klaim terhadap sumber daya perusahaan.


4. Menyeimbangkan Neraca: Memastikan bahwa jumlah total aset sama dengan jumlah total kewajiban dan ekuitas. Periksa kembali angka yang digunakan, verifikasi keseimbangan antara aset dan kewajiban, dan lakukan revisi jika diperlukan.


B. Pentingnya Neraca dalam Pemantauan Keuangan Bisnis


Neraca merupakan salah satu laporan keuangan yang paling penting dalam analisis keuangan bisnis. Berikut adalah beberapa alasan mengapa neraca memiliki peran krusial dalam pemantauan keuangan bisnis:


1. Gambaran Posisi Keuangan: Neraca memberikan gambaran menyeluruh tentang posisi keuangan perusahaan pada suatu titik waktu tertentu. Hal ini mencakup aset yang dimiliki, kewajiban yang harus dipenuhi, dan ekuitas yang dimiliki oleh pemilik perusahaan. Dengan menganalisis neraca, pemilik bisnis dapat memahami seberapa sehat keuangan perusahaan dan mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki.


2. Evaluasi Kinerja Keuangan: Neraca juga digunakan untuk mengevaluasi kinerja keuangan perusahaan dari waktu ke waktu. Dengan membandingkan neraca dari periode ke periode, pemilik bisnis dapat melihat tren dan pola dalam perubahan aset, kewajiban, dan ekuitas. Hal ini membantu dalam mengidentifikasi pertumbuhan, likuiditas, dan kesehatan keuangan perusahaan secara keseluruhan.


3. Pemantauan Kelayakan Keuangan: Neraca juga digunakan untuk memantau kelayakan keuangan perusahaan. Dengan memeriksa rasio keuangan yang dihasilkan dari neraca, seperti rasio likuiditas, rasio solvabilitas, dan rasio profitabilitas, pemilik bisnis dapat menilai kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka pendek dan jangka panjang, serta menghasilkan keuntungan yang memadai.


4. Pengambilan Keputusan Strategis: Informasi yang terkandung dalam neraca dapat digunakan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan strategis dalam bisnis. Misalnya, dengan melihat neraca, pemilik bisnis dapat mengevaluasi apakah perlu melakukan investasi baru, mengambil pinjaman untuk pertumbuhan, atau mengalokasikan sumber daya dengan lebih efisien.


Dalam keseluruhan, neraca memiliki peran penting dalam pemantauan keuangan bisnis. Melalui analisis neraca, pemilik bisnis dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang keuangan perusahaan, mengidentifikasi masalah potensial, dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja keuangan. Neraca adalah alat yang penting dalam pengambilan keputusan yang berdasarkan fakta dan informasi keuangan yang akurat.







21 views0 comments
bottom of page