top of page

Udah Tau Belum? Prinsip Dasar Akuntansi



Dalam menghasilkan laporan keuangan yang valid dan akurat, para akuntan harus menjalankan prinsip dasar akuntansi dengan baik, terstruktur, sesuai prosedur serta adalah memenuhi standar yang diterima umum.

Prinsip dasar dalam akuntansi diatur oleh IAI (Ikatan Akuntansi Indonesia). IAI adalah sebuah badan yang mengatur peraturan dan kebijakan akuntansi yang ada di Indonesia. Berikut 10 prinsip dasar akuntansi yang ada di dalam peraturan akuntansi.


1. Prinsip Entitas Ekonomi

Berdasarkan prinsip ini, sebuah perusahaan diartikan sebagai sebuah kesatuan usaha, baik berdiri sendiri maupun terpisah dari entitas ekonomi. Dengan kata lain, aset yang dimiliki oleh sebuah perusahaan harus dipisah dengan aset milik pribadi. Dengan begitu, pencatatan transaksi keuangan juga harus dibedakan antara pencatatan milik pribadi dan perusahaan.


2. .Prinsip Periode Akuntansi

Salah satu prinsip dasar akuntansi ini juga disebut dengan prinsip kurun waktu. Artinya, penilaian dan pelaporan keuangan sebuah perusahaan dibatasi oleh periode waktu tertentu. Hal ini bertujuan agar laporan keuangan yang dihasilkan mudah untuk diketahui dan terukur dengan lebih baik.


3. Prinsip Satuan Moneter

Dalam prinsip ini, pencatatan transaksi keuangan hanya dinyatakan dan diukur dalam bentuk mata uang. Artinya, prinsip ini tidak melibatkan faktor kualitatif seperti mutu, kinerja, prestasi, dan lain-lain karena tidak dapat diukur dalam bentuk uang.


4. Prinsip Kesinambungan Usaha

Definisi dari prinsip ini adalah sebuah usaha akan berjalan secara konsisten dan berkesinambungan tanpa adanya pemberhentian usaha. Kecuali, jika usaha atau bisnis tersebut mempunyai masalah yang bisa menyebabkan pemberhentian bisnis.


5. Prinsip Biaya Historis

Prinsip biaya historis mempunyai makna jika pencatatan transaksi keuangan atas sebuah barang sudah didapatkan oleh sebuah perusahaan, maka pencatatan keuangannya berdasarkan pada berbagai biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan barang tersebut. Apabila ada proses tawar menawar, maka harga yang dicatat adalah harga yang menjadi kesepakatan kedua belah pihak.


6. Prinsip Pengungkapan Penuh

Dalam menyajikan informasi, laporan keuangan harus mempunyai prinsip pengungkapan informasi secara penuh. Jika terdapat informasi yang tidak dapat dimuat di laporan keuangan, maka Anda bisa menulis keterangan tambahan informasi berupa catatan kaki atau lampiran.


7. Prinsip Pengakuan Pendapatan

Pendapatan muncul karena adanya kenaikan keuangan yang diperoleh dari sebuah aktivitas usaha seperti penjualan. Pendapatan diakui ketika adanya kepastian mengenai kenaikan volume pemasukan yang diperoleh dari transaksi penjualan.


8. Prinsip Mempertemukan

Yang dimaksud dari prinsip ini adalah biaya yang dipertemukan dengan pendapatan yang sudah diterima perusahaan. Hal ini memiliki tujuan untuk mendapatkan hasil mengenai besar atau kecilnya laba bersih yang diperoleh.


9. Prinsip Konsistensi

Laporan keuangan yang disajikan harus konsisten. Artinya, laporan tersebut tidak berubah dalam prosedur, metode, ataupun kebijakan yang diterapkan oleh perusahaan. Hal ini memudahkan pihak perusahaan untuk melihat dan membandingkan laporan keuangan yang dihasilkan pada beberapa periode sebelumnya.


10. Prinsip Materialitas

Dalam prinsip ini, pencatatan dan pengukuran informasi dapat dilakukan secara material atau bernilai nominal. Prinsip ini juga menentukan apakah sebuah laporan keuangan perlu ditulis ulang atau hanya dikoreksi saja.

54 views0 comments
bottom of page